Refleksi Hari Pendidikan Nasional





Setiap tanggal 2 Mei, seluruh komponen  masyarakat memperingati Hari Pendidikan Nasional.  Dalam sejarah Indonesia, latar belakang peringatan hari pendidikan ini untuk mengenang sosok pahlawan Indonesia, pahlawan pendidikan Indonesia yaitu beliau Ki Hadjar Dewantara. Seorang tokoh nasional yang berikhitar memerdekakan bangsanya melalui pendidikan. Perjalanan Ki Hadjar Dewantara mencerdaskan bangsa melalui pendidikan dengan mendirikan lembaga pendidikan bernama “Taman Siswa”. “Taman Siswa” memiliki visi dan misi memberikan kebebasan anak-anak sebagai individu yang merdeka.
Anak sebagai indovidu memiliki bakat dan minat yang beragam untuk mengembangkan potensi dengan baik. Oleh karena itu, tak boleh ada paksaan dalam hal pendidikan, biarlah mereka memilih sesuai dengan kebutuhannya dan kemauanya. Sedangkan peran orang dewasa sebagai pamong untuk membantu anak-anak  berkembang adalah melalui sistem “asah, asih dan asuh”. Orang tua bertanggung jawab untuk memberikan dukungan sosial dan moril sehingga anak mampu menjadi individu yang utuh.
Tugas besar seorang guru dalam mencerdasakan bangsa harus kita dukung bersama untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Arah tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan kunci yang harus senantiasa kita pegang dalam membangun perubahan. Menyongsong generasi Indonesia emas tahun 2045 sebagai semangat untuk memberikan pencerahan, setiap generasi punya andil dalam melakukan inovasi baru dalam pembangunan. Seperti yang disampaikan Gus Mus, “Jati diri bangsa adalah hidup dan mati negaranya”, oleh karena itu kewajiban kita meneruskan cita-cita Ki Hadjar Dewantara sebagai bapak pendidikan nasional.
NKRI ! HARGA MATI!
INDONESIA! MERDEKA!

(Adek Eka/ Rayon Garuda)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama