Oleh Syariful Ikhwan Syah (PMII Komisariat Al-Ghozali Semarang) pada Kamis, 16 Januari 2025 - 05.45 WIB
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/UY5sfQLxbjqqkrHh6
Hidup bukanlah persoalan besar
Segala derita akan pudar
Masa lalu dan masa depan bukan milikmu
Hanyalah bayangan yang semu
Segala derita akan pudar
Masa lalu dan masa depan bukan milikmu
Hanyalah bayangan yang semu
Bukan panjangnya usia yang utama
Namun jejak makna yang terpatri nyata
Hidup adalah nyanyian semesta
Mati penutup dalam harmoni jiwa
Namun jejak makna yang terpatri nyata
Hidup adalah nyanyian semesta
Mati penutup dalam harmoni jiwa
Setiap hari mengikis usia
"Bersiaplah", Seseorang berbisik
"Maut bukan akhir, hanya selarik"
Ia hanyalah pintu menuju laut
Seperti malam menggantikan siang
Kehidupan berpulang dalam tenang
Langkahmu akan tiba di ujung sana
Tempat di mana semua akan pergi
Menyatu dalam sunyi abadi
Semarang, 15 Oktober 2024
Puisi ini berlandaskan pada pemikiran Seneca dalam bukunya 'How to Die: An Ancient Guide to The End of Life. Seperti pemikiran Seneca, puisi ini menyampaikan bahwa kehidupan dan kematian adalah entitas yang saling terkait, sebagai transisi menuju kebebasan. Lebih lanjut, puisi ini mengajarkan kedamaian dan kebijaksanaan bagi pembaca yang bergulat dengan ketakutan akan kehidupan dan kematian.
Tags:
Puisi
hidup ipul hidup ipul hidup ipul !!!!!!
BalasHapus