Ingin Sehat dan Kuat, Mari Berolahraga Sahabat

Olahraga bareng 4 rayon PMII Al Ghozali

            Mengapa kita harus olahraga? Pertanyaan itulah yang kadang muncul di benak orang. Jawabannya, karena olahraga adalah salah satu kunci agar hidup tetap sehat. Dengan olahraga tubuh menjadi kuat dan bugar. Menurut World Health Organisation (WHO) sehat adalah sejahtera jasmani, rohani, dan sosialnya. Sejahtera jasmani, semua anggota badan tidak ada yang sakit dan semua fungsi organ fisioliginya berjalan secara normal. Sejahtera rohani, sehat jiwa dan fikirannya (emosionalnya bisa terkendali), tidak banyak fikiran dan stress. Sejahtera sosial, sehat dalam berkehidupan di masyarakat seperti seserawungan dengan tetangga, gotong royong, tasamuh, dan lain-lain.
            Dengan olahraga seseorang bisa menjadi kuat. Kuat iman semua yang berkaitan dengan hati/jiwadengan sejahtera jasmaninya, kuat fisik dan daya tahan tubuh dengan sejahtera rohaninya, mampu berinteraksi baik dengan tetatangga untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar tetangga, warga, dan masyarakat menggunakan rumus sejahtera sosialnya.
            Sabda Rasulullah yang artinya “Allah lebih mencintai orang yang kuat, dibandingkan orang yang tidak kuat (lemah)” HR. Imam Termidzi. Dari hadits tersebut Rasulullah memberi kabar bahwa Allah lebih mencintai orang yang kuat dibanding orang yang lemah. Karena orang kuat ketika dalam peperangan bisa diandalkan untuk meraih sebuah kemenangan, dibandingkan dengan orang yang lemah. Orang kuat bisa dilatih dengan berolahraga seperti lari, push up, back up, sit up, dan lain sebagainya yang bisa menambah tenaga kekuatan masa otot.
            Dengan berolahraga juga dapat menjadikan fikiran lebih tenang dan rileks, senam yoga misalnya. Sesibuk apapun pekerjaan kita usahakan minimal seminggu 2-3 kali untuk berolahraga (lari-lari/bersepeda/jalan santai). Karena tubuh kita juga perlu di-refresh agar lebih bugar dan segar. Orang bisa dikatakan bugar  jika melakukan pekerjaan sehari-hari dengan intensitas yang standar tetapi tubuh tidak merasakan kelelahan yang berarti.
            Dengan olahraga orang bisa diet (memproposionalkan berat badan), dengan olahraga orang bisa menambah berat badan. Itupun harus diimbangi dengan makan yang teratur (sesuai porsinya) yang sesuai 4 sehat 5 sempurna. Orang gemuk jika ingin diet (merampingkan tubuh) harus mengonsumsi lebih sedikit kalori dan mengeluarkan kalori lebih banyak di setiap harinya. Orang yang ingin menambah berat badan harus mengkonsumsi kalori lebih banyak dari pada yang dikeluarkan tubuh di setiap harinya. Itu semua bisa dihitung dengan rumus mencari berat badan ideal terlebih dahulu:
            Rumus: (Tinggi Badan-100)- 10%(TB-100)= BBI(berat badan ideal)
            Ket.     TB: tinggi badan
            BMR: Basal Metabolic Rat
Rumus: BB x 24(waktu jam dalam sehari)= …kcal
Ket.     BB: berat badan
            24: waktu jam dalam sehari
SDA: 10% x BMR= …kcal
BMR + SDA = …kcal
            Setelah ketemu hasil dari penghitungan tadi tinggal langkah akhir yaitu: hasil jumlah BMR & SDA dikalikan pengeluaran kalori dalam aktifitas fisik sehari-hari.
Kelompok aktivitas

Jenis kegiatan
Kalori yang keluar
Ringan
Laki-laki
Perempuan

75% waktu digunkan untuk duduk/berdiri
25% waktu untuk berdiri/bergerak

1,56
1,55

Sedang
Laki-laki
Perempuan


40%waktu digunakan untuk duduk/berdiri
60%waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu

1,76
1,70
Berat
Laki-laki
Perempuan


25% waktu diginakan untuk duduk/berdiri
75% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu

2,10
2,00

            Dengan cara di atas kita bisa mengetahui apakah kita kelebihan/kekurangan berat badan. Bahkan sudah tergolong berberat badan yang  ideal. Jika kita sudah tergolong berberat badan ideal tinggal melatih kekuatan massa otot untuk mencapai kesempurnaan.
            Yang membedakan antara insan olahraga dan orang biasa yang berolahraga adalah sport and game nya. Maksudnya, orang biasa yang berolahraga itu cuman sekedar melakukan olahraga dengan tujuan untuk mengeluarkan kalori (keringat) seperti jogging, bersepeda, dan permainan olahraga lainya, mereka tidak bisa menggunakan teknik cara gerak yang benar dalam berolahraga. Beda dengan insane olahraga, mereka tahu bahwa setiap mau melakukan kegiatan olahraga apapun pasti pemanasan terlebih dahulu, karena jika tidak pemanasan bisa mengakibatkan cidra. Insane olahraga juga melakukann gerakan-gerakan dalam olahraga dengan benar, tidak asal-asalan melakukan gerakan.
            Seorang insane olahraga tidak hanya yang menjadi pelatih, atlet, olahragawan, seorang yang belajar diolahraga(mahasiswa FIK) , tetapi bagi mereka-mereka yang melakukan olahraga dengan sport and game-nya maka bisa juga disebut insane olahraga.
           
(Sofi/Kader Rayon Garuda)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama