Oleh M. Nursodiq (PMII Rayon Pancasila, Komisariat Al-Ghozali Semarang) pada Selasa – 22:00 WIB
Kata
Bung, sepuluh pemuda dapat mengguncang dunia
Katamu
Bung, pemuda adalah generasi penerus
Tapi
bangunlah Bung, barang sebentar
Dan
lihatlah anggapanmu itu
Pemuda
yang kau harap kini tak lagi nampak
Mereka
terpenjara oleh penguasa negerimu
Mereka
layaknya wayang dalam kelir
Akar
pikir dimatikan gerak sedikit terpukul
Katanya
pemuda kini telah rusak
Hey
Bung, lihatlah dia lempar batu sembunyi tangan
Kami
mau jadi tuan malah di suruh menjadi babu
Pejabat
negeri merasa mereka tuhan
Hey
Bung, bangunlah barang sejenak ngopi
Rangkailah
kembali bibit - bibit yang telah rusak
Semailah
kembali mereka dan rawatlah
Bung....
Kami menunggu meski hanya jiwamu
Tapi
ingat Bung..... Segelintir bibit tak mau tunduk
Mereka
mencoba membongkar tembok tirani
Dari
surga Bung... Pinjamilah semangat senjamu itu
Lalu
nantinya kami rangkai lagi sayap garuda yang telah rapuh
Baca Juga : Taruna Negeri Bawah Angin
Tags:
Puisi