Nyala Api Sigi: Dari Konflik Komunal Sampai Gerakan Radikal

Oleh Abdul Manan (PMII Rayon Pancasila, Komisariat Al-Ghozali Semarang) pada Kamis – 12:08 WIB

Melihat ramainya isu terorisme di media, baik media massa maupun media PMII Rapan mengadakan diskusi dengan tajuk Nyala Api Sigi: Dari Konflik Komunal Sampai Gerakan Radikal pada Rabu, 2 Desember 2020 dengan pemantik sahabat Yusron bersama sahabati Alfina sebagai moderator.

Tragedi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi merupakan sebuah pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). MIT (Mujahidin Indonesia Timur) merupakan kelompok teroris yang bersumpah setia kepada ISIS tahun 2014 lalu, beroperasi tiga kabupaten di Sulawesi Tengah yaitu Sigi, Poso, dan Parigi Moutong. MIT dipimpin oleh Ali Kalora. Ali Kalora melanjutkan kepemimpinan Santoso yang berhasil dibunuh dalam baku tembak pada 18 Juli 2016.

Motif pembunuhan diduga lantaran warga menolak memberikan makanan kepada kelompok teroris tersebut, akhirnya terjadilah aksi pembunuhan, pembakaran rumah dan pengambilan bahan makanan dari rumah korban oleh sekelompok teroris di Sigi.

Konflik di Sigi tidak ada kaitannya dengan adanya SARA, tetapi memang warga yang berada di pinggiran-pinggiran kaki gunung, di mana tempat mereka melakukan pelarian, mereka juga melakukan eksekusi pemenggalan terhadap petani di daerah Poso pesisir yang juga tinggal di kaki bukit. Tindakan ini dilakukan  bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di tengah warga bangsa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama